Ada Kiai Zainuddin MZ dari Kebalen, benarkah? Yah, beliau bernama
lengkap KH Achmad Gozali yang asli berdomisili di Kebalen Malang.
Beliau dikenal demikian, karena intonasi dan gaya orasinya mirip dengan
dai kondang, KH Zainuddin MZ asal Jakarta.
Gaya ceramah
Kiai Ghazali -demikian nama populernya- selalu membuat para hadirin dan
jamaah terpukau. Artikulasinya bagus, suaranya jelas dan intonasinya
tepat. Materi dakwah yang disampaikan, kerapkali diselingi humor
sehingga audien pun terhibur.
Di Masjid Muritsul Jannah
Kotalama Malang, Kiai Ghazali tercatat sebagai khatib tetap. Setiap
bulan, beliau terjadwal untuk menyampaikan khutbah Jumat. Tepatnya, di
setiap jumat pertama. Kiai yang tidak pernah lepas dari kacamata ini,
sangat santun dan lihai dalam menyampaikan materi ceramah. Bukan hanya
pada saat khutbah jumat saja, tapi dalam berbagai kesempatan, beliaulah
ahlinya dalam mempresentasikan materi melalui orasi yang memukau.
Sangat
beruntung sekali, di Masjid Muritsul Jannah pernah ada napak tilas
perjuangan Kiai Ghazali dalam mendakwahkan Islam. Durasi khutbahnya
seakan terasa cepat, meskipun sebenarnya lama. Jamaah bagai terhipnotis
dengan kata-kata yang ia tata rapi sehingga waktu pun terasa sebentar.
Inilah kehebatan Kiai Ghazali.
Beliau juga tercatat
sebagai Pengurus Syuriah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Di kalangan
pengurus dan warga NU Malang, Kiai Ghazali sangat dikenal sebagai "dai
kondang". Dalam berdakwah, beliau memang sengaja menempuh berbagai
jalur. Bukan hanya dari mimbar Jumat atau pengajian rutin saja. Tapi,
juga melalui aktifitasnya di organisasi politik maupun organisasi sosial
keagamaan.
Dengan skill orasi yang mumpuni dan jaringan
silaturrahim yang dibangun, bisa dikatakan, bahwa Kiai Ghazali adalah
salah satu ulama yang ingin terus berinteraksi dengan umat. Ajakannya
untuk selalu menjaga persatuan, membina keakraban dan menghormati
keragaman adalah ajakan mulia dari Sang Kiai.
Kiai Ghazali
juga biasa diundang ceramah oleh warga yang kebetulan punya hajatan,
seperti dalam acara kemanten, peringatan hari besar Islam, hari besar
nasional dan di even-even lainnya. Fenomena ini merupakan salah satu
bukti pengakuan dan apresiasi umat kepada beliau sebagai sosok dai
bertalenta tinggi.
Kini, Kiai Ghazali telah berpulang ke
rahmatullah. Jauh lebih dulu daripada idolanya, KH Zainuddin MZ.
Meninggalnya begitu mendadak. Sabtu itu, setelah beliau bercanda dengan
cucunya, lalu berpamitan untuk istirahat. Betapa terkejut seluruh
keluarganya, saat diketahui bahwa Sang Kiai telah menghembuskan nyawa
terakhirnya.
Begitu mudahnya beliau dipanggil Allah swt.
Padahal, secara fisik, orang melihatnya tampak segar bugar. Tapi, takdir
berkata lain. Allah telah berkehendak untuk memanggil dan
mengistirahatkannya setelah beliau lama malang melintang berdakwah dari
masjid ke masjid, dari kampung ke kampung hingga ke luar kota dan ke
daerah terpencil sekalipun.
Sang Orator telah pergi untuk
selamanya. Namun, namanya akan terus dikenang. Ceramahnya seakan masih
terngiang di telinga dan terdengar melalui sound system Masjid Muritsul
Jannah. Selamat Jalan, Kiai. Semoga kelak, masjid ini dan jamaahnya
bersaksi bahwa Kiai Ghazali adalah manusia baik dan layak masuk surga.
0 komentar:
Posting Komentar