27 Juni 2012

KH Ahmad Ghozali


Ada Kiai Zainuddin MZ dari Kebalen, benarkah? Yah, beliau bernama lengkap KH Achmad Gozali  yang asli berdomisili di Kebalen Malang. Beliau dikenal demikian, karena intonasi dan gaya orasinya mirip dengan dai kondang, KH Zainuddin MZ asal Jakarta.

Gaya ceramah Kiai Ghazali -demikian nama populernya- selalu membuat para hadirin dan jamaah terpukau. Artikulasinya bagus, suaranya jelas dan intonasinya tepat. Materi dakwah yang disampaikan, kerapkali diselingi humor sehingga audien pun terhibur.

Di Masjid Muritsul Jannah Kotalama Malang, Kiai Ghazali tercatat sebagai khatib tetap. Setiap bulan, beliau terjadwal untuk menyampaikan khutbah Jumat. Tepatnya, di setiap jumat pertama. Kiai yang tidak pernah lepas dari kacamata ini, sangat santun dan lihai dalam menyampaikan materi ceramah. Bukan hanya pada saat khutbah jumat saja, tapi dalam berbagai kesempatan, beliaulah ahlinya dalam mempresentasikan materi melalui orasi yang memukau.

Sangat beruntung sekali, di Masjid Muritsul Jannah pernah ada napak tilas perjuangan Kiai Ghazali dalam mendakwahkan Islam. Durasi khutbahnya seakan terasa cepat, meskipun sebenarnya lama. Jamaah bagai terhipnotis dengan kata-kata yang ia tata rapi sehingga waktu pun terasa sebentar. Inilah kehebatan Kiai Ghazali.

Beliau juga tercatat sebagai Pengurus Syuriah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Di kalangan pengurus dan warga NU Malang, Kiai Ghazali sangat dikenal sebagai "dai kondang". Dalam berdakwah, beliau memang sengaja menempuh berbagai jalur. Bukan hanya dari mimbar Jumat atau pengajian rutin saja. Tapi, juga melalui aktifitasnya di organisasi politik maupun organisasi sosial keagamaan.

Dengan skill orasi yang mumpuni dan jaringan silaturrahim yang dibangun, bisa dikatakan, bahwa Kiai Ghazali adalah salah satu ulama yang ingin terus berinteraksi dengan umat. Ajakannya untuk selalu menjaga persatuan, membina keakraban dan menghormati keragaman adalah ajakan mulia dari Sang Kiai.

Kiai Ghazali juga biasa diundang ceramah oleh warga yang kebetulan punya hajatan, seperti dalam acara kemanten, peringatan hari besar Islam, hari besar nasional dan di even-even lainnya. Fenomena ini merupakan salah satu bukti pengakuan dan apresiasi umat kepada beliau sebagai sosok dai bertalenta tinggi.

Kini, Kiai Ghazali telah berpulang ke rahmatullah. Jauh lebih dulu daripada idolanya, KH Zainuddin MZ. Meninggalnya begitu mendadak. Sabtu itu, setelah beliau bercanda dengan cucunya, lalu berpamitan untuk istirahat. Betapa terkejut seluruh keluarganya, saat diketahui bahwa Sang Kiai telah menghembuskan nyawa terakhirnya.

Begitu mudahnya beliau dipanggil Allah swt. Padahal, secara fisik, orang melihatnya tampak segar bugar. Tapi, takdir berkata lain. Allah telah berkehendak untuk memanggil dan mengistirahatkannya setelah beliau lama malang melintang berdakwah dari masjid ke masjid, dari kampung ke kampung hingga ke luar kota dan ke daerah terpencil sekalipun.

Sang Orator telah pergi untuk selamanya. Namun, namanya akan terus dikenang. Ceramahnya seakan masih terngiang di telinga dan terdengar melalui sound system Masjid Muritsul Jannah. Selamat Jalan, Kiai. Semoga kelak, masjid ini dan jamaahnya bersaksi bahwa Kiai Ghazali adalah manusia baik dan layak masuk surga.

0 komentar:

Posting Komentar